Rabu, 06 Agustus 2008

PAC PERIUK TANGERANG


Rabu 6 Agustus 2008
Pengurus Anak Cabang Kecamatan Periuk mengadakan acara Silaturahmi antara pengurus PAC (Cibodas, Jatiuwung dan Periuk), Pengurus DPC Kota Tangerang dan Pengurus DPD Provinsi Banten pada Rabu malam tanggal 6 Agustus 2008 di Perumahan Griya Merpati Mas wilayah Periuk Kota Tangerang.
Dalam acara tersebut digelar sesi tanya jawab antara Pengurus yang ada dengan para kader yang hadir, dengan semangat kebersamaan acara berlangsung dengan baik, dan ditutup jam 22.00 Wib dengan diringi secara simbolis penyerahan Atribut Bendera dan Kaos Partai Nasional Benteng Kerakyatan (PNBK) Indonesia dari dan oleh Ketua DPD Provinsi Banten (Bp. Eddy Mursalim) disaksikan Ketua DPC Kota Tangerang.

Selasa, 05 Agustus 2008

RAKYAT SEJAHTERA INDONESIA JAYA

Sebagaimana kalimat usang yang pernah disampaikan oleh Sang Proklamator Republik ini yaitu:

"Koetitipkan bangsa dan negarakoe ini padamoe"

Foto hasil bidikan sendiri, hanya untuk PNBK Indonesia.
yang bukan Kader PNBK Indonesia belum boleh lihat...........................





Senin, 04 Agustus 2008

Monumen Nasional



Monumen Nasional The Monumen Nasional

Tingginya 450 ft (137 meter) di Jakarta Pusat, yang merupakan Simbol Kebebasan Indonesia.

Pembangunan konstrucsinya dimulai sejak tahun 1961 pada masa Bung Karno (Ir. Soekarno) yang kemudian selesai pembangunannya hingga tahun 1975 pada era pemerintahan Pak Soeharto. Puncaknya terbuat dari 14.5 tons (35 kg emas).

Minggu, 03 Agustus 2008

Sang Saka Merah Putih



Sang Saka Merah Putih

adalah julukan kehormatan bendera Merah Putih Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Pada mulanya sebutan ini ditujukan untuk bendera Merah Putih yang dikibarkan pada tanggal 17 Agustus 1945 di Jalan Pegangsaan Timur 56 Jakarta ketika Proklamasi dilaksanakan.


Bendera pusaka dibuat oleh Ibu Fatmawati, istri Presiden Soekarno, pada tahun 1944. Bendera berbahan katun Jepang (ada juga yang menyebutkan bahan bendera tersebut adalah kain wool dari London yang diperoleh dari seorang Jepang. Bahan ini memang pada saat itu digunakan khusus untuk membuat bendera-bendera negara di dunia karena terkenal dengan keawetannya) berukuran 276 x 200 cm. Sejak tahun 1946 sampai dengan 1968, bendera tersebut hanya dikibarkan pada setiap hari ulang tahun kemerdekaan RI.


Sejak tahun 1969, bendera itu tidak pernah dikibarkan lagi dan sampai saat ini disimpan di Istana Merdeka. Bendera itu sempat sobek di dua ujungnya, ujung berwarna putih sobek sebesar 12 X 42 cm. Ujung berwarna merah sobek sebesar 15x 47 cm. Lalu ada bolong-bolong kecil karena jamur dan gigitan serangga, noda berwarna kecoklatan, hitam, dan putih. Karena terlalu lama dilipat, lipatan-lipatan itu pun sobek dan warna di sekitar lipatannya memudar.


Setelah tahun 1969, yang dikerek dan dikibarkan pada hari ulang tahun kemerdekaan RI adalah bendera duplikatnya yang terbuat dari sutra. Bendera pusaka turut pula dihadirkan namun ia hanya 'menyaksikan' dari dalam kotak penyimpanannya.